Maraknya kasus tindak kekerasan seksual pada saat ini, membuat pentingnya kajian ilmiah yang perlu dilakukan kepada korban kekerasan seksual itu sendiri, guna mengurangi rasa trauma dan juga sebagai bahan acuan untuk meminimalisasi tindak kekerasan seksual itu sendiri. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana komunikasi interpersonal pada konsep diri pada remaja korban kekerasan seksual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivis. Teori yang digunakan adalah Teori Konsep Diri yang dikemukakan oleh Charles H. Cooley yang berfokus pada tiga unsur Looking Glass Self (cermin diri). Dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Peneliti mendapatkan hasil kedua informan memiliki komunikasi interpersonal yang berbeda. Informan FB memiliki keterbukaan, kepedulian, dukungan, dan juga kenyamanan dari orang terdekat. Konsep diri yang dimiliki oleh informan FB adalah konsep diri positif. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya komunikasi interpersonal yang efektif. Sedangkan untuk informan GT hanya memiliki kepedulian dan dukungan saja, sehingga menghasilkan konsep diri yang negatif. Hal tersebut terjadi karena adanya komunikasi interpersonal yang kurang efektif. Hal itu bisa terlihat dari bagaimana informan tampak bagi orang lain, orang lain menilai penampilannya, dan perasaan informan terhadap penilaian tersebut.
Kata Kunci : Kekerasan Seksual, Komunikasi Interpersonal, Konsep Diri, Remaja