Di era globalisasi ini, tren fashion sangat diminati oleh segala kalangan. Baik dalam pakaian, aksesoris, sampai tas. Didukung oleh tren sosial media yang selalu menjadi kiblat dari segala tren. Terkhusus sosial media TikTok dan Instagram. Beberapa pelaku usaha yang bergerak di bidang fashion pun sudah merajalela. Salah satunya adalah Zakwoowstyle. Zakwoowstyle sendiri bergerak di bidang fashion tas dengan banyak kegunaan dan disertai desain yang sejalan dengan arus fashion saat ini. Zakwoowstyle sendiri berdiri tahun 2018 dengan konsep awal yaitu ethnic bag lalu berganti ke neon-canvas bag di tahun 2019. Tujuan dari dibangunnya Zakwoowstyle adalah keinginan owner, Farah Fauziyyah yang ingin berkontribusi untuk fashion Indonesia dan menunjukkan bahwa brand local tidak kalah dengan brand internasional yang menjadi primadona di negara kita tercinta Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu Zakwoowstyle mulai tersisih dengan brand lokal lainnya dan adanya pergeseran target audience dikarenakan kurangnya branding yang kuat. Penulis berencana untuk membuat komunikasi branding untuk membangun branding Zakwoowstyle agar dikenal di kota besar seperti Bandung. Penulis telah mengumpulkan kuesioner dan melakukan wawancara terhadap target audience dan konsumen Zakwoowstyle. Maka dari itu, penulis akan membuat strategi kreatif berdasarkan metode AISAS dengan target audience pekerja wanita kantoran, umur 18-28 tahun yang berdomisili di kota besar seperti Bandung. Output yang akan dihasilkan adalah sebuah mini exhibition di mall atau café yang bertujuan untuk menarik para target audience agar membeli produk Zakwoowstyle dan menimbulkan loyalitas.