Industri kreatif di Indonesia dan khususnya di Kota Bandung dewasa ini telah menunjukkan aktivitas yang memuaskan. Keanekaragaman budaya dan seni yang ada di Indonesia dan khususnya di Kota Bandung dapat mempengaruhi potensi kreatif yang timbul pada masyarakat. Tetapi masalah pengalaman ruang yang terjadi membuat bangunan menjadi terbengkalai karena tidak diminati. Tugas Akhir ini menyelidiki montase untuk mengembangkan interior sinematik melalui operasi rekonstruksi spasial yang menyajikan serangkaian pengalaman spasial. Montase adalah bagian dari diskursus yang berkaitan dengan sinematik, film, dan arsitektur. Artikel ini mengeksplorasi pendekatan montase sebagai dasar utama dalam proses desain interior melalui pengalaman spasial. Diskusi ini didasarkan pada gagasan bahwa montase menekankan tiga hal, yaitu sequence, layer of meaning, dan movement. Temuan studi preseden ini menunjukkan pemahaman tentang operasi rekonstruksi ruang, yaitu, pembongkaran (dismantlement), penghilangan (disappearance), dan pemasangan kembali (reassembly). Ketiganya ada sebagai strategi yang akan menjadi bagian dari proses produksi untuk mengembangkan desain arsitektur sinematik berbasis montase, menciptakan rangkaian spasial baru yang memberikan alternatif pengalaman spasial. Eksplorasi montase dan mekanisme desainnya memperluas pengetahuan tentang desain arsitektur berbasis sinematik.