Hingga bulan Februari 2019, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merilis bahwa saat ini Indonesia menghasilkan sedikitnya 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya. Dari jumlah pengukuran yang telah dilakukan oleh tim LIPI di lapangan, umumnya sampah tersebut adalah sampah dengan jenis styrofoam. Kurangnya awareness masyarakat terhadap penggunaan kemasan sustainable menjadi penyebabnya. Berangkat dari masalah tersebut, Plepah merupakan UMKM yang bisa menjadi alternatif wadah makanan yang eco friendly untuk menggantikan peran styrofoam, namun masih kurang dikenal di kalangan masyarakat. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan analisis SWOT, 4P, STP, dan AOI untuk perancangan promosi. Teori yang menjadi acuan pada peneitian ini adalah teori promosi & teori Desain Komunikasi Visual. Melalui kegiatan promosi berupa Kolaborasi dengan F&B Burgreens dan Review Competition di media sosial Instagram dengan pesan ‘More Value, Zero Waste with Plepah Packaging’ dan tagline #SmallStepMatter, akan membuat UMKM Plepah lebih dikenal sebagai alternatif kemasan yang sustainable, menjangkau lebih banyak audiens, sekaligus meningkatkan brand awareness Plepah di tengah fenomena isu lingkungan yang sedang terjadi.
Kata kunci: Promosi Plepah, brand awareness, eco friendly, sampah styrofoam.