Batik merupakan salah satu teknik rekalatar yang sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit yang kini telah tumbuh menjadi fashion dan gaya hidup berbagai kalangan. Sehingga, batik tidak lagi hanya sebatas komoditas ekonomi dan tradisi. Namun, Supriono (2016) menyatakan bahwa tekstil impor bermotif batik hingga pembajakan batik mulai membanjiri pasaran dalam negeri. Begitu pula dengan maraknya perkembangan industri fast fashion saat ini yang memberikan dampak pada daya saing produksi pengrajin motif batik. Salah satunya ialah motif Jawa Hokokai. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat rancangan motif Jawa Hokokai yang efektif agar dapat bersaing dalam industri fashion saat ini. Disamping itu, terdapat adanya potensi untuk menerapkan motif Jawa Hokokai pada busana pria dengan menggunakan pola zero waste agar dapat meminimalisir adanya limbah serta dapat memberi keuntungan bagi produsen dalam mengefektifkan penggunaan kain. Pola zero waste merupakan teknik yang dalam proses pembuatan polanya telah dirancang sedemikian rupa agar tidak menghasilkan limbah atau sisa kain. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu merancang busana pria dengan inspirasi motif Jawa Hokokai menggunakan pola zero waste. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa studi literatur, wawancara, observasi dan eksplorasi. Hasil Akhir dari penelitian ini yaitu produk busana pria dengan motif Jawa Hokokai sebagai inspirasi elemen dekoratif yang menggunakan pola zero waste pada produksinya.
Kata kunci: batik Jawa Hokokai, busana pria, pola zero waste fashion.