Salah satu warisan budaya yang memiliki berbagai makna simbolis adalah kain tenun buton. Kolaborasi seni yang berujung pada penciptaan kain tenun Buton di kawasan ini merupakan representasi estetika identitas masyarakat. Tenun Buton sudah berkembang menjadi berbagai macam produk modern dewasa kini. Namun belum ada pengembangan produk yang sesuai dengan strategi pengembangan inovasi sebuah artefak tradisional. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kain tenun buton untuk dikembangkan menjadi sebuah strategi inovasi yang tepat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data pendukung dilakukan melalui observasi, studi literatur, dokumentasi serta wawancara mendalam. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan limas pemandu inovasi melalui persilangan hibriditas. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa kain tenun Buton mengalami beberapa pergeseran, namun masih ada unsur-unsur yang bertahan dan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan inovasi produk. Strategi yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan kain tenun Buton dapat dilakukan dengan mempertahankan dan penambahan pada teknik pengajaran tradisi, mempertahankan dan menambahkan bentuk artefak tradisional, mempertahankan kondisi lingkungan serta mempertahankan budaya material. Implementasi strategi inovasi ini dapat dilakukan baik dalam waktu yang bersamaan maupun waktu yang berbeda selama masing-masing proses tidak bertentangan satu sama lain.
Kata kunci: artefak tradisional, strategi inovasi, tenun Buton, pengembangan budaya.