Cirangrang-Cibaduyut Kidul merupakan area potential market kerena memiliki banyak pusat keramaian, seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, hotel, apartemen hingga perumahan padat penduduk. Namun berdasarkan hasil drive test dan analisa data Operating Support System (OSS) Operator X, diketahui bahwa wilayah ini terindikasi mengalami low thorughput. Nilai rata-rata penggunaan Resource Block (RB) pada wilayah ini sebesar 82,02%. Nilai tersebut sudah melewati ambang batas penggunaan RB yang ditetapkan oleh Operator X yaitu ?80%. Hal ini juga sejalan dengan hasil pengukuran drive test, diketahui nilai RSRP pada range -100 s.d. -50 dBm sebesar 51,54% dan 44.21% pada range 8 s.d. 50 dB untuk SINR. Kedua nilai tersebut juga belum memenuhi nilai standar RSRP dan SINR yang ditetapkan oleh Operator X yaitu sebesar ?70%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada proyek akhir ini akan dilakukan perencanaan carrier aggregation melalui metode intra band carrier aggregation dengan skenario Carrier Aggregation Deployment Scenario (CADS) 1 dan melalui metode inter band carrier aggregation dengan skenario CADS 2. Berdasarkan hasil simulasi kedua skenario tersebut diperoleh nilai parameter radio frequency yang telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh X dan dapat mengatasi permasalahan jaringan LTE pada wilayah perencanaan.
Kata Kunci: LTE-Advanced, carrier aggregation, CADS 1, CADS 2, throughput, RSRP, SINR.