Twitter adalah situs media sosial gratis yang tidak hanya menjadi tempat untuk berbagi postingan dan konten multimedia tetapi juga menawarkan penggunanya untuk mengekspresikan perasaan, emosi, dan sentimen mereka tentang suatu isu. Maka dengan hal tersebut, sering ditemukan pengguna Twitter membuat postingan yang menunjukkan bagaimana perilaku pengguna tersebut termasuk masalah mental yang dialami pengguna seperti gejala depresi, kecemasan, dan gangguan stres. Hanya sekitar setengah dari kasus depresi yang dapat dideteksi oleh dokter atau ahli lainnya, hal ini dikarenakan sampai saat ini, diagnosis depresi dimulai dari laporan pasien, keluarga, atau teman dekat pasien, atau juga dimulai dari hasil tes tertentu seperti kuesioner. Maka penelitian ini membangun model untuk memprediksi depresi dengan membangun model yang memprediksi apakah seseorang mengalami depresi melalui tweet di Twitter menggunakan model klasifikasi teks XLNet pre-trained. Pengujian dilakukan dengan menghilangkan stemming dari tahap preprocessing. Pengujian juga dilakukan dengan menambahkan hyperparameter untuk fine-tuning model XLNet. Pengujian juga dilakukan dengan menggunakan dataset yang menyaring kata asing dimana data asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Data yang disimpan adalah data yang menggunakan kata-kata berdasarkan kamus KBBI. Berdasarkan hasil pengujian model yang telah dilakukan dengan menggunakan confusion matrix, model dapat memprediksi tweet yang berindikasi depresi dan mendapatkan nilai akurasi sebesar 78,57%