Perancangan ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang menjadi kebutuhan untuk memenuhi standar rumah sakit tipe C yang sesuai dengan kondisi new normal. Faktor yang pertama yaitu adanya fenomena Covid-19 yang menyebabkan rumah sakit perlu menerapkan adaptasi sesuai dengan peraturan pemerintah terkait new normal hospital. Faktor lainnya yaitu mengenai lokasi dari Rumah Sakit Umum Kasih Bunda yang strategis menjadikan rumah sakit ini sebagai pilihan utama oleh masyarakat, sehingga rumah sakit yang awalnya dibangun hanya sebagai klinik bersalin kemudian dikembangkan menjadi rumah sakit umum tipe C untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Kondisi tersebut mengakibatkan adanya perubahan fungsi pada rumah sakit yang berpengaruh pada desain fisik rumah sakit yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan standar rumah sakit tipe C. Namun pada kondisi eksisting, rumah sakit belum memenuhi standar yang sesuai dengan tipe dan penyesuaian pada kondisi new normal yang seharusnya sudah diterapkan. Rumah sakit bukan hanya sebagai tempat yang memberi fasilitas medis, tetapi terdapat beberapa standar yang harus dipenuhi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan sesuai dengan tipe baik itu pelayanan, sarana, prasarana hingga desain fisik terkait kebutuhan ruang, persyaratan umum ruang dan konsep visual ruang yang akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan kesejahteraan pasien. Desain fisik rumah sakit memiliki peran penting dalam proses penyembuhan pasien yang dapat diimplementasikan melalui elemen desain interior. Maka dari itu perlu dilakukan redesain Rumah Sakit Umum Kasih Bunda yang mampu menjawab permasalahan yang ditemukan pada eksisting rumah sakit. Melalui pendekatan healing environment dan menyesuaikan dengan konsep new normal hospital, maka dapat diciptakan interior rumah sakit yang mampu menunjang proses kesembuhan pasien melalui penerapan pada elemen-elemen interior di rumah sakit.
Kata Kunci: Desain Interior, Healing Environment, New Normal, Rumah Sakit Umum