Eksistensi shopping center pada beberapa tahun terakhir mengalami penurunan akibat beberapa faktor, diantaranya terjadi gejala “discovery deficit mall” yaitu sebuah perasaan bosan mengunjungi shopping center akibat suasana yang hanya ada sedikit bukaan (Verde & Wharton, 2015). Di Kota Bandung saja, terdapat kurang lebih lima bangunan shopping center yang terancam dijual akibat sepi pengunjung. Sebagai solusi untuk dapat kembali meningkatkan eksistensi shopping center yaitu dapat dilakukan dengan mengubah suasana shopping center menggunakan pendekatan biofilik. Berdasarkan penelitian suasana dengan menggabungkan desain biofilik dapat menarik minat konsumen yang dapat menciptakan respons positif dan dapat mendorong pengunjung untuk berlama-lama dan menghabiskan uang di dalam shopping center. Peningkatan nilai ini akan sangat membantu dalam membangkitkan perekonomian masyarakat yang sempat mundur akibat berbagai faktor yang saling mempengaruhi. Selain itu, pemerintah daerah dapat melakukan penguatan ekonomi dengan menyediakan wadah bagi pelaku UMKM pada shopping center untuk dapat mendorong berkembangnya produk lokal dalam cakupan masyarakat yang lebih luas. Penggunaan enam pola biofilik pada perancangan ini diantaranya yaitu pola visual connection with nature, presence of water, dynamic diffuse light, biomorphic form & pattern, refuge, dan mystery, diharapkan dapat menjadi sebuah solusi terkait permasalahan saat ini dan dapat meramaikan kembali aktivitas masyarakat pada bangunan shopping center yang eksistensinya telah menurun.
Kata Kunci : shopping center, biofilik, UMKM, pemulihan ekonomi.