Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena dimana saat ini iklan pop-up sering kali muncul tiba-tiba muncul pada layar TV saat sedang menonton program sinetron di Televisi yang sedang berlangsung. Iklan pop-up yang tiba-tiba muncul pada saat tayangan sinetron di televisi berlangsung sering kali menggangu kenyamanan penonton dalam menonton program televisi. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk bagaimana pengaruh informativeness, entertainment, irritation, dan incentiveness dari iklan pop-up terhadap sikap konsumen. Selain itu untuk mengetahui bagaiamana pengaruh sikap konsumen terhadap perilaku pembelian konsumen setelah menonton iklan pop-up di televisi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah iklan pop-up (informativeness, entertainment, irritation, incentiveness), variabel mediasi adalah sikap konsumen, dan variabel dependen adalah perilaku pembelian konsumen. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen penonton progam acara Televesi. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling, sehingga sampel dalam penelitian sebanyak 100 konsumen penonton progam acara Televesi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah an Stuctural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) menggunakan Software SmartPLS Versi 3.2.8. Hasil penelitian menunjukan bahwa informativeness, irritation, dan incentiveness berpengaruh terhadap sikap konsumen atas nilai dari suatu iklan pop-up. Sementara entertainment tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen atas nilai dari suatu iklan pop-up. Besarnya pengaruh bahwa informativeness, entertainment, irritation, dan incentiveness terhadap sikap konsumen 60,7%. Selain itu hasil penelitian menunjukan bahwa sikap konsumen berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen setelah menonton iklan pop-up. Besarnya pengaruh sikap konsumen terhadap perilaku pembelian konsumen setelah menonton iklan pop-up sebesar 31,5%. Berdasarkan hasil tersebut, maka penting bagi perusahaan untuk membuat iklan pop-up menjadi lebih informatif, tidak dianggap sebagai gangguan, insentif, dan membuat iklan lebih menghibur. Hal itu perlu diperhatikan dalam membangun sikap konsumen yang positif terhadap iklan pop-up, sehingga dapat berdampak pada perlikau pembelian konsumen.
Kata Kunci : Iklan Pop-Up, Sikap Konsumen, Budaya Organisasi dan Kinerja Karyawan.