: Dengan dikeluarkannya aturan mengenai Insurance Technology (Insurtech) oleh Otoritas Jasa Keuangan maka industri asuransi di Indonesia diharuskan untuk melakukan digitalisasi. PT. Asuransi Artarindo merupakan salah satu jasa penyedia asuransi umum yang telah berdiri sejak tahun 1978 dan saat ini mulai mengembangkan bisnisnya melalui ekosistem digital. Selain itu PT. Asuransi Artarindo kini mulai merubah segmentasinya dari yang awal mulanya hanya untuk grup bisnisnya saja, menjadi asuransi yang menangani perindividu. Akan tetapi PT. Asuransi Artarindo masih belum memiliki identitas visual yang kuat untuk merepresentasikan perusahaannya baik secara offline maupun online. Oleh karena itu dibutuhkan strategi bisnis yang baru untuk memasarkan produk asuransinya. Selain itu sistem desain yang diterapkan juga harus sesuai sebagai pendukung untuk memperkuat brand awareness PT. Asuransi Artarindo di masyarakat. Data dalam perancangan didapat melalui metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, kuesioner, dan studi pustaka. Sementara teori seperti strategi desain dan desain komunikasi visual digunakan untuk menganalisis data sehingga menghasilkan keluaran berupa rancangan strategi desain, identitas visual, sistem desain, dan media promosi untuk membantu PT. Asuransi Artarindo merespon perkembangan pasar serta untuk memulai segmentasi barunya.
Kata kunci: Strategi Desain, Industri Asuransi, Digitalisasi.