Akulturasi budaya antara Nusantara dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara yang terjadi karena perdagangan besar, kemudian perdagangan tersebut membuat persinggungan sosial, ekonomi dan budaya. Salah satu penggerak perdagangan tersebut adalah negara Cina. Cina melakukan perdagangan di Nusantara hampir disetiap pulau, seperti Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan lainnya. Pada penelitian ini, peneliti memasukan dua daerah yang memiliki akulturasi bentuk baru budaya lokal dari penggabungan Cina dan Nusantara, yaitu daerah Palembang dan Sumba Timur. Kepercayaan Cina terhadap hewan naga merupakan salah satu bentuk budaya Cina yang masuk dan dipercaya di Palembang dan Sumba Timur. Masing-masing daerah ini memasukan hewan naga tersebut pada kain tradisionalnya, namun pada setiap daerah memiliki bentuk motif yang berbeda serta proses pengaplikasian motif selalu menggunakan teknik tenun. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kain nusantara Palembang dan Sumba Timur yang memiliki motif naga dengan penggayaan dan teknik pengaplikasian motif yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya, studi literatur menggunakan buku, jurnal maupun artikel untuk mendapatkan teori dasar dari topik yang akan dibahas, observasi dan wawancara untuk mendapatkan informasi seputar sejarah, proses, dan teknik dari kain tenun, dan melakukan eksperimen bentuk plat cetak pada material kain yang berbeda. Hasil eksplorasi motif naga dengan penggayaan geometris serta komposisi simetris tanpa mengubah bentuk asli dari naga pada masing-masing daerah. Kemudian hasil eksplorasi akhir yang telah dicetak dengan block printing akan dijadikan rancangan produk fashion berupa Ready to Wear Deluxe degan style feminin tetapi tegas serta acuan konsep dari trend forecast 2022/2023 untuk tema, siluet, warna, item.
Kata kunci: Akulturasi Budaya, Kain Nusantara, Block Printing, Ready to Wear Deluxe.