Anyaman adalah kumpulan sulur serat yang biasanya dirangkai membentuk sebuah benda dengan karakter yang kaku, umumnya berupa keranjang, tas atau produk rumah tangga. Anyaman terbentuk dari proses menyilangkan bahan-bahan yang bersala dari tumbuhan yang kemudian dijadikan satu rumpun yang kuat. Daerah diIndonesia dengan potensi anyaman yang baik adalah Tasikmalaya, yang memiliki sentra kerajinan anyaman di Kecamatan Rajapolah. Anyaman yang pada mulanya hanya diaplikasikan dalam pembuatan tikar, kini dikembangkan oleh masyarakat Kampung Sukaruas, Rajapolah menjadi produk fashion dan peralatan domestik. Dalam proses perkembangannya, daerah ini didukungpenuh oleh pemerintah setempat, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Tasikmalaya dengan cara memberikan pelatihan yang ditujukan agar para perajin selalu berinovasi atas mengembangkan produk kerajinan anyaman.
Dengan metode kualitatif berupa pendekatan dari observasi langsung dan wawancara kepada pemilik salah satu UKM anyaman di Rajapolah, Raficraft, penulis dapat mengatasi permasalahan yang didapatkan dengan tepat dan dapat diimplementasikan oleh UKM maupun perajin. Penelitian yang berfokus pada limbah sisa produksi ini menghasilkan kebaruan berdasarkan bahan baku limbah yang belum dimanfaatkan sebelumnya. Pada proses pembuatan eksplorasi dilakukan secara pribadi dan bersama dengan pendampingan perancangan agar pemanfaatan limbah sisa produksi dan pengembangan produk menjadi tepat guna.
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan bahan baku anyaman secara optimal hingga limbah sisa produksi anyaman khas Rajapolah dan menjadikannya sebagai produk fashion dengan konsep besar berupa sustainable fashion.