Industri fashion di Indonesia sangatlah berkembang pesat khususnya di kota Bandung yang dikenal akan banyaknya outlet, clothing dan konfeksi. Dalam hal ini, berkembangnya fashion tidak luput dari limbah kain yang terdapat di banyak tempat konfeksi khususnya di kota Bandung. Sampah atau limbah merupakan salah satu permasalahan yang selalu ada di tiap daerah terutama limbah kain di kota Bandung. Limbah kain adalah sisa kain yang sudah tidak layak pakai yang berasal dari proses produksi konfeksi dan garmen berskala kecil hingga besar yang merupakan salah satu jenis limbah yang tidak boleh disepelekan karena limbah ini merupakan limbah anorganik yang tidak mudah terurai sehingga tidak dapat dikompos. Bahkan jika limbah kain diolah dengan dibakar akan menghasilkan gas atau asap yang beracun dan berbahaya bagi lingkungan sekitar.
Dari hasil wawancara serta observasi didapatkan data bahwa sebagian besar terdapat limbah kain satin dan batik yang dihasilkan dari proses produksi rumah konfeksi Margahayu yang belum diolah secara efektif dan optimal, yang biasanya limbah tersebut hanya dibuang begitu saja atau dibagikan ke tetangga. Limbah kain satin dan batik ini memiliki potensi untuk diolah kembali menjadi produk fashion yang memiliki nilai fungsi, estetika dan ekonomis dengan menerapkan metode upcycling dan teknik pengolahan surface textile design seperti stitching, patchwork, dan slashing yang bertujuan untuk mengoptimalkan pengolahan limbah kain satin dan batik untuk menjadi produk fashion gaya Costume For Performance dengan jenis produk baju terusan atau dress yang dirancang khusus untuk kebutuhan konsumen.
Kata kunci : Limbah kain satin dan batik, surface textile design, produk fashion, ikon kota Bandung