Pertumbuhan penduduk yang makin pesat di perkotaan menyebabkan terjadinya peledakan penduduk. Hal ini, mengakibatkan lahan-lahan pertanian dan lahan hijau menjadi semakin sempit. Lahan –lahan ini pun beralih fungsi menjadi bangunan tempat tinggal untuk memenuhi kebutuhan manusia akan tempat berteduh. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk membuat sebuah sistem yang dapat mengoptimalkan lahan yang masih tersedia dengan memanfaatkan sistem smart indoor farming yang memudahkan dalam pengolahan tanaman dan mampu melakukan efisiensi penggunaan debit air dan efisiensi waktu.
Pada Proyek akhir ini akan dilakukan perancangan suatu sistem smart indoor farming dengan memanfaatkan teknologi Visible Light Communication dan Gateway IP untuk monitoring tanaman hidroponik. Menggunakan mikrokontroler pada sistem receiver dan memerlukan LDR sensor module sebagai penerima data dari lampu LED. Output yang dikeluarkan yaitu ip address untuk melihat data hasil sensor menggunakan browser, LCD untuk menampilkan hasil data sensor, dan firebase yang terhubung pada website untuk melakukan monitoring pada tanaman hidroponik.
Dari hasil pengujian, diketahui rangkaian sistem receiver mampu menerima data yang dikirimkan oleh rangkaian transmitter dengan jarak 5 cm hingga 30 cm dengan kemiringan sudut 15° sampai dengan 45°. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa teknologi Visible Light Communication dan Gateway IP berhasil diimplementasikan pada sistem penerima untuk pemantauan sistem Smart Indoor Farming. Selain itu, data sensor dari transmitter dapat ditampilkan pada LCD, water pump dapat diaktifkan melalui browser dan dapat mengirim data sensor ke firebase.