Pajak adalah instrumen yang dipergunakan oleh negara untuk membiayai pembangunan dan merupakan sumber penerimaan negara terbesar jika dibandingkan dengan penerimaan bukan pajak dan hibah dengan total kontribusi hingga 80%. Namun, kinerja penerimaan pajak tidak pernah optimal dari tahun 2017-2020 bahkan cenderung mengalami penurunan. Penurunan ini diindikasikan karena penghindaran pajak yang dilakukan oleh badan usaha hingga menyebabkan kerugian sebesar 67,6 triliun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, leverage, dan kepemilikan institusional terhadap penghindaran pajak dengan studi kasus pada sektor manufaktur dari tahun 2017-2020. Industri manufaktur dijadikan objek penelitian karena sifatnya sebagai backbone, memberikan multiplier effect, dan mencatatkan banyak perusahaannya di Bursa Efek Indonesia. Unit analisis dalam penelitian ini adalah 156, yang didasarkan pada 39 perusahaan yang memenuhi kriteria dengan periode penelitian empat tahun. Teknik analisis yang dilakukan menggunakan regresi data panel. Hasil penelitian menggunakan random effect model, menghasilkan temuan secara simultan menunjukkan hasil profitabilitas, leverage, dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance, dan pengujian parsial menunjukkan adanya pengaruh profitabilitas secara signifikan dan negatif terhadap tax avoidance, namun tidak ada pengaruh yang signifikan dari leverage dan kepemilikan institusional terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur.
Kata Kunci: Backbone, Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional, Tax Avoidance