Kebijakan dividen merupakan salah satu keputusan perusahaan yang paling penting. Tidak jarang pembagian dividen menjadi sebuah permasalah atau konflik yang terjadi diantara pihak manajemen dan pemegang saham. Pemicunya adalah adanya perbedaan kepentingan, dimana manajemen perusahaan perlu memutuskan apakah laba yang diperoleh akan dialokasikan sebagai laba ditahan atau akan di bagikan kepada pemegang saham.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan secara simultan dan parsial pada variabel pertumbuhan perusahaan, leverage, free cash flow, kepemilikan institusional, dan inflasi terhadap kebijakan dividen pada perusahaan non keluarga yang terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2020.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan non keluarga yang terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2020. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sehingga diperoleh sebanyak 11 perusahaan selama 8 tahun. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 12.0.
Hasil penelitian ini menemukan pertumbuhan perusahaan, leverage, free cash flow, kepemilikan institusional, dan inflasi secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Secara parsial pertumbuhan perusahaan, leverage, dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kebijakan dividen. Sedangkan free cash flow dan inflasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Berdasarkan penelitian ini, perusahaan perlu memperhatikan dan mengevaluasi terkait tingkat pertumbuhan perusahaan, rasio leverage dan jumlah kepemilikan institusional. Dimana dengan semakin tinggi atau besar rasio ketiga variabel tersebut akan cenderung kecil rasio pembayaran dividen.