Tax avoidance merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan beban pajak yang dilakukan oleh perusahaan secara legal dengan memanfaatkan celah atau kelemahan dalam undang-undang ketentuan perpajakan. Praktik tax avoidance merupakan tindakan yang dapat merugikan negara hal tersebut dikarenakan dapat memengaruhi berkurangnya besaran penerimaan pajak yang hasilkan oleh negara. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tindakan tax avoidance, diantaranya adalah financial distress, kepemilikan keluarga, dan corporate social responsibility.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis financial distress, kepemilikan keluarga, dan corporate social responsibility, dan tax avoidance. Selain itu, untuk menganalisis secara simultan dan parsial pengaruh antara financial distress, kepemilikan keluarga, dan corporate social responsibility terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018?2020.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling. Dari metode tersebut diperoleh 33 perusahaan, sehingga jumlah observasi pada penelitian ini adalah 99 data observasi. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress, kepemilikan keluarga, dan corporate social responsibility terhadap tax avoidance berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance. Secara parsial kepemilikan keluarga berpengaruh negatif terhadap tax avoidance. Sedangkan financial distress dan corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap tax avoidance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi atau pertimbangan dalam menetapkan kebijakan perpajakan yang baru mengenai tax avoidance agar meminimalisir penghindaran pajak sehingga dapat menambah penerimaan negara yang bersumber dari pajak. Penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti kembali menggunakan variabel independen lainnya. Bagi perusahaan manufaktur diharapkan mampu melakukan perencanaan pajak dengan baik agar upaya tax avoidance dapat dikurangi sehingga tidak terjadi kecurangan yang merugikan negara.
Kata Kunci: financial distress, kepemilikan keluarga, corporate social responsibility, dan tax avoidance