Kecurangan laporan keuangan merupakan salah saji yang disengaja atau penghilangan jumlah atau pengungkapan dengan maksud untuk menipu pengguna laporan keuangan. Survei yang dilakukan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) Indonesia menyatakan 5 jenis industri yang paling dirugikan dikarenakan fraud teratas salah satunya adalah industri manufaktur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor narsisme (leadership, arrogance, self admiration, dan entitlement) terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh narsisme terhadap kecurangan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016 sampai 2020.
Populasi pada pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020 dengan populasi perusahaan sebesar 151 perusahaan dengan periode pengamatan selama lima tahun dan diperoleh data sampel 115 data observasi. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling dengan metode penelitian regresi data panel yang diolah menggunakan software Eviews 12.
Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan variabel leadership, arrogance, self admiration, dan entitlement berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Secara parsial, leadership berpengaruh positif terhadap kecurangan laporan keuangan, serta arrogance dan entitlement berpengaruh negatif terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan self admiration tidak berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.
Bagi akademisi hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan akuntansi khususnya di bidang kecurangan laporan keuangan. Peneliti selanjutnya disarankan agar mengembangkan variabel-variabel independennya, berhubung variabel independen pada penelitian ini hanya mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen sebesar 10,6%. Bagi perusahaan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mempertahankan direksinya. Sedangkan bagi investor, diharapkan menjadi bahan pertimbangan dalam keputusan berinvestasi, agar tidak memilih perusahaan yang memiliki banyak pengargaan bagi direksinya.
Kata Kunci: Direksi Duality, Kecurangan Laporan Keuangan, Kompensasi, Narsisme, Penghargaan, Photograph