Menurut data statistik potensi proyek pembangunan sistem informasi bermasalah sebesar 55% di Indonesia (Rudi dan Hanson, 2018). Salah satu penyebabnya adalah requirement yang tidak lengkap (tidak terpenuhi), yang mengakibatkan adanya permintaan perubahan perangkat lunak atau software change request (SCR). Pada salah satu proyek yang dikerjakan PT. XYZ terdapat sejumlah SCR yang terjadi sepanjang proses pembangunan dan pengembangan perangkat lunak dan mengakibatkan penambahan durasi dan penambahan biaya dari biaya awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan durasi dan biaya yang akan ditimbulkan dari SCR perspektif Software Development Supply Chain (SDSC) yang melihat tahapan proses pengembangan perangkat lunak sebagai satu sistem dinamis, agar dapat dikelola dengan lebih baik (Mahesh Kumar dkk, 2020).
Berdasarkan data yang dikumpulkan, rangkuman teori dan penelitian terdahulu, SCR disimulasikan dengan pendekatan Descreate Event Simulation yaitu dengan membangun simulasi antrian berdasarkan skenario kondisi yang terjadi yang digambarkan melalui data input dan konfigurasi yang diproses sehingga menghasilkan kemungkinan jumlah SCR yang akan muncul dan jadwal proses yang dikerjakan programmer yang kemudian dikalkulasikan menjadi durasi dan biaya pengerjaan SCR. Hasil simulasi tersebut menjadi estimasi tambahan perhitungan durasi dan biaya dalam proyek pengembangan perangkat lunak. Untuk menyesuaikan durasi dan biaya penanganan SCR dilakukan beberapa strategi yang disesuaikan dengan kondisi proyek sebagai salah satu strategi penanganan SCR.
Kata kunci: manajemen proyek; sistem informasi; software change request; software development supply chain; simulasi, sistem antrian.