Sistem autentikasi berbasis password mendominasi skema autentikasi selama lebih dari 1 dekade karena kemudahannya bagi pengguna. Namun, sistem autentikasi berbasis password rentan terhadap serangan password-guessing. Untuk mencegah serangan tersebut, pengguna harus memilih password yang sulit untuk ditebak. Namun, password yang aman terhadap serangan password-guessing menjadi sulit untuk diingat oleh pengguna. Salah satu metode yang dapat meningkatkan kompleksitas serangan password-guessing tanpa menurunkan kemudahan penggunaan password adalah honey encryption (HE). HE mengembalikan sebuah teks palsu yang dapat dipercaya sebagai pesan pengecoh ketika attacker menebak password yang salah. Beberapa riset telah mengimplementasikan HE ke dalam sistem autentikasi. Namun, sistem autentikasi yang menggunakan HE masih memiliki beberapa kekurangan. Pesan pengecoh yang dikirim hanya menggunakan 1 kata. Hal ini dapat meningkatkan kecurigaan attacker. Semua pesan pengecoh juga harus disimpan di dalam database. Untuk mengatasi masalah ini, kami membuat sebuah sistem autentikasi yang menggunakan honey sentences sebagai pesan konfirmasi. Honey sentence dibangkitkan secara dinamis menggunakan bahasa alami dan harus terlihat seperti teks biasa untuk dapat mengecoh attacker. Ketika attacker memasukkan password yang salah, sistem akan mengembalikan honey sentence ke attacker sehingga attacker tidak dapat menentukan kebenaran dari password yang ia tebak. Hasil eksperimen menunjukan bahwa 80,67% dari kalimat yang dihasilkan terlihat seperti teks biasa dan memiliki tata bahasa yang benar. Sistem yang diajukan juga meningkatkan kompleksitas untuk menemukan password yang tepat dari seluruh kemungkinan password dibanding metode sebelumnya.