Sejak tahun 2019 pemerintah Provinsi Jawa Barat telah memanfaatkan teknologi informasi pada wilayah perdesaan dengan meluncurkan berbagai program Desa Digital. Salah satu tujuan program ini adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi desa lewat pengembangan potensi desa, dan pemasaran. Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengembangkan Pahlawan Desa. Pahlawan Desa merupakan platform berbasis aplikasi dan web yang dikembangkan untuk dapat mendorong pertumbuhan kegiatan usaha di Perdesaan Jawa Barat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian penduduknya. Sebagai teknologi baru, Pahlawan Desa belum tentu dapat diterima oleh masyarakat Perdesaan Jawa Barat. Program penerapan tentu diperlukan karen tingginya tingkat resiko kegagalan implementasi teknologi baru. Untuk memastikan platform Pahlawan Desa yang sedang dibangun diskominfo dapat diterima pelaku usaha di desa, maka pemerintah telah melakukan kolaborasi dengan pemuda Jawa Barat yang dijalankan dalam program Patriot Desa. Namun data-data tentang efektifitas program kolaborasi dan pengaruh orang sekitar dalam penerimaan teknologi oleh warga Perdesaan Jawa Barat masih minim. Sehingga semua perlu pengujian lebih lanjut lewat pemodelan yang akan di kembangkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini, diketahui faktor pendorong utama penggunaan Pahlawan Desa di Perdesaan Jawa Barat adalah Subjective Norm. Selanjutnya dipilihlah alternatif-alternatif program penerapan Pahlawan Desa yang berkaitan dengan Subjective Norm. Kemudian dipilih dengan metode AHP berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan ahli. Sehingga didapati bahwa Penggiringan Langsung oleh Pemimpin Jawa Barat memiliki bobot paling besar. Berdasarkan temuan tersebut diusulkan program Penggiringan Langsung oleh Pemimpin Jawa Barat sebagai program untuk peningkatan Behavioral Intention to Use Pahlawan Desa.