Perkembangan teknologi informasi telah banyak meningkat di era digital dan pandemic Covid-19 saat ini, khususnya dalam layanan kesehatan Telehealth, adalah bukti bahwa dengan berkembangnya teknologi informasi. Dengan pertumbuhan Telehealth yang cepat, tentunya dapat memberikan keuntungan dan menimbulkan resiko yang dialami oleh pengguna Telehealth.
Salah satu resiko adalah informasi data kesehatan pribadi bisa dihack dan sampai ke orang yang tidak berhak. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan HAIS-Q untuk kuesioner. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat awareness keamananan informasi pengguna layanan telehealth dengan objek penelitian Halodoc melalui pengukuran dimensi: attiude, knowledge dan behavior. Pengukuran tingkat awereness menggunakana metoda Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan tiga dimensi tersebut yakni focus area: Password Management, Email Use, Internet Use, Social Media Use, Incident Reporting, Mobile Devices, Information Handling. Pengambilan data dilakukan kepada 400 responden user Halodoc.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran keamanan informasi pada user Halodoc adalah “Good”. Berdasarkan dimensinya, knowledge merupakan dimensi dengan presentasi terendah diantara dimensi lain terutama terkait dengan fokus area Incident Reporting, Mobile Devices dan Information Handling. Berdasarkan seluruh item pada penelitian, item “ mengubah kata sandi secara berkala “ menjadi item dengan presentase paling rendah. Dengan adanya hasil tersebut Halodoc harus memberikan edukasi lebih kepada user atau mengubah aturan aplikasi Halodoc dengan mewajibkan pengguna untuk mengganti password secara otomatis dalam jangka waktu yang di tetapkan.