Era digitalisasi menstimualsi pertumbuhan bisnis secara daring tanpa terkendala jarak yang memisahkan antar pihak, banyak usaha seperti UMKM dan perusahaan rintisan (Startup) yang mulai bermunculan. Bisnis di era digital juga memiliki keuinikan tersendiri yaitu menggunakan data sebagai sumber daya untuk membuat seluruh lini bisnisnya menjadi lebih baik. Dashboard adalah salah satu cara untuk membuat data yang diolah menjadi lebih mudah dipahami karena menerapkan konsep helicopter view dimana pengguna dapat melihat seluruh hasil pengolahan data dalam bentuk visualisasi dalam sebuah dashboard. Dalam penerapannya sebuah dashboard terdiri dari beberapa parameter yang disebut sebagai key performace indicators (KPI), masing-masing KPI bertujuan untuk mengukur kinerja yang berbeda namun saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk merealisasikan dashboard yang sesuai dengan keinginan pengguna adalah “scrum”. Scrum adalah agile method yang memungkinkan desain pengembangan yang interaktif, scrum mengurangi hambatan komunikasi dalam internal tim dengan cara kerja sprint demi mendapat produk akhir yang efektif dan efisien. Metode scrum dilakukan dalam tim kecil dimana didalamnya terdiri dari product owner, scrum master dan team development, dengan tahapan metode diantaranya (1) Product backlog, (2) Sprint planning, (3) Sprint, (4) Sprint Review, dan (5) Retrospective Process. Terdapat 13 PBI yang dilaksanakan dalam 8 kali Sprint, lalu dilakukan Black-box Testing yang berisi 4 fitur utama yang diuji yang dibuat dalam 6 skenario dengan hasil total sukses 6 skenario dan selesai di iterasi pertama