PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi celana jeans dengan menerapkan sistem make to stock. Berdasarkan data produksi perusahaan periode Januari 2020 sampai Desember 2021 terdapat sembilan jenis defect. Persentase jumlah produk defect melebihi batas toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 5%. Salah satu proses yang bermasalah yaitu pada proses sewing. Penyelesaian masalah menggunakan metode DMAI (define, measure, analyze, improve). Pada tahap define dilakukan identifikasi CTQ produk, identifikasi CTQ proses, dan identifikasi masalah pada setiap tahapan proses. Pada tahap measure, dilakukan perhitungan stabilitas dan kapabilitas proses. Pada tahap analyze, dilakukan analisis akar permasalahan persyaratan proses yang tidak terpenuhi menggunakan diagram fishbone, dan 5 whys. Dari analisis akar permasalahan dilakukan analisis prioritas perbaikan menggunakan tool FMEA. Kemudian, diketahui bahwa faktor yang berpengaruh yaitu jarum-jarum ada pada satu wadah. Sehingga untuk memperbaiki proses sewing yang bermasalah agar meminimasi frekuensi defect, maka dilakukan tahap improve yaitu perancangan usulan alat bantu tempat jarum agar operator dapat menaruh jarum-jarum pada tempatnya masing-masing menggunakan Quality Function Deployment. Spesifikasi tempat jarum yang diusulkan memiliki panjang 17 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 3 cm. Tempat jarum memiliki 3 sekat dengan material yang digunakan yaitu MDF. Hasil dari rancangan usulan alat bantu tempat jarum ini diharapkan akan membantu dalam mengurangi jumlah defect pada perusahaan sebanyak 41,24% dan meningkatkan level sigma yang semula 3,77 sigma menjadi 3,84 sigma.