Rumah Sakit JAT merupakan salah satu rumah sakit milik swasta yang bertempat di Bekasi, Jawa Barat. Dalam melayani masyarakat yang berobat, rumah sakit memiliki beberapa instalasi salah satunya ialah instalasi farmasi. Instalasi farmasi berfungsi menyediakan alat medis atau obat-obatan yang diperlukan pada instalasi lainnya. Aktifitas yang ada pada instalasi farmasi RS JAT yaitu perencanaan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian ke seluruh instalasi yang memerlukan barang tersebut. Permasalahan yang terdapat pada instalasi farmasi RS JAT adalah terjadinya persediaan obat-obatan berlebih atau overstock pada penyimpanan gudang instalasi farmasi. Terjadinya persediaan obat-obatan yang berlebih disebabkan oleh tidak adanya kebijakan dalam pemesanan jumlah yang harus di beli dan kapan pembeliannya. Untuk menangani permasalahan tersebut, dilakukan analisis menggunakan analisis ABC-VED agar obat dapat dikelompokkan kedalam ketiga kategori yang dapat menghitung kebijakan persediaan optimal. Dari analisis tersebut didapatkan 646 obat termasuk kedalam kategori obat I, 140 termasuk kedalam kategori obat II, dan 98 obat termasuk kedalam kategori obat III. Selanjutnya dilakukan kebijakan persediaan optimal menggunakan metode probabilistik continuous review dan hybrid system untuk menentukan kebijakan persediaan seperti jumlah pesan, kapan memesan, dan menentukan safety stock. Dari hasil perhitungan menggunakan continuous review menghasilkan total biaya usulan sebesar Rp124,552,596.05 atau penghematan sebesar 75% dan pada metode hybrid system dapat menghemat sebesar 75% atau Rp20,442,011.72. Selanjutnya dari hasil kebijakan tersebut dibuatlah sistem informasi untuk monitoring persediaan di rumah sakit.
Kata Kunci : ABC-VED Classification, Probabilistic Continuous Review, Hybrid System, Obat, Overstock