Reformasi Birokrasi menjadi program yang diharapkan Pemerintah untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Monitoring dan evaluasi berkala oleh auditor diperlukan untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dari hasil pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Nilai Reformasi Birokrasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tidak pernah mencapai target yang ditentukan, sehingga perlu dikaji dari aspek yaitu kinerja auditor serta perancangan sistem informasi terintegrasi. Penelitian berusaha mengkaji mengenai pertama, apakah faktor-faktor yang terdiri dari Good Governance, Penerapan Teknologi Informasi, Pengembangan Kompetensi, dan Komunikasi Audit Intern berpengaruh terhadap Kinerja Auditor di lingkungan LIPI; serta kedua, bagaimana perancangan sistem informasi terintegrasi tindak lanjut hasil pemeriksaan berdasarkan faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja Auditor di lingkungan LIPI.

Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif melalui Structural Equation Modelling (SEM) dengan metode analisis Confirmatory Factor Analysis (CFA). Model penelitian dikembangkan dari prinsip-prinsip pengendalian internal Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) yang bertujuan untuk memperoleh kegiatan operasi yang efektif dan efisien, pengamanan aset, laporan keuangan yang dapat diandalkan, serta ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap Kinerja auditor yaitu Good Governance 0,332 dengan arah positif, Penerapan Teknologi Informasi 0,249 dengan arah positif, Pengembangan Kompetensi 0,169 dengan arah positif, Komunikasi Audit Intern 0,326 dengan arah positif. Rancangan sistem informasi terintegrasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dapat mendukung percepatan kinerja auditor dengan meningkatkan response time maupun report time, rancangan sistem terintegrasi ini terdiri dari Perancangan Diagram Konteks, Perancangan DFD Level 0, Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD), dan Perancangan Tampilan Antarmuka Sistem.

Melalui rancangan sistem informasi terintegrasi Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, dapat memberikan efisiensi yaitu mempercepat  waktu penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dari 78 hari menjadi maksimal 60 hari, tindak lanjut hasil audit dari 13 hari menjadi maksimal 7 hari. Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu penggunaan faktor lain untuk mengukur kinerja di LIPI, serta melakukan pengembangan untuk perancangan sistem informasi, tidak hanya untuk Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan, namun untuk jenis-jenis audit lainnya.