PT. P merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa instalasi dan integrasi yang beroperasi di bidang perangkat dan jaringan yang berfokus pada segmen IoT (Internet of Things), Mobility, dan CPE Manage (Customer-premises Equipment). Dalam hal terikini PT. P yang dimana merupakan perusahaan mitra, akan mengerjakan sebuah proyek smart building yaitu instalasi infrastruktur ICT (Information and Communications Technology). Dalam proyek kali ini, infrastruktur ICT yang dikerjakan terbagi menjadi empat tipe yaitu, perangkat utama, perangkat pendukung, fasilitas multimedia, dan fasilitas pendukunt datacenter. Berdasarkan pengalaman dan data terdahulu mengenai pembangun proyek serupa, ditinjau adanya keterhambatan pelaksanaan proyek yang disebabkan oleh pemborosan (waste) atau aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah (non value-added activites). Hal tersebut terbentuk akibat adanya faktor-faktor yang berpotensi untuk menciptakan waste pada proyek.
Dalam kasus ini, diterapkan pendekatan lean project management untuk meminimalisir atau menghapus potensi terbentuknya waste pada proyek. Dengan mengaplikasikan empat dari delapan prinsip lean project management yaitu project system, right solution, managing variation, dan project risk management. Identifikasi waste dilakukan dengan pengelompokan yang terbagi menjadi delapan kategori menurut Womack dan Jones, dengan hasil didapatkan lima kategori pada kasus ini yaitu overproduction, waiting, unappropriate processing, unnecessary motion, dan unsatisfy goods and services. Overproduction selaku pemborosan yang teridentifikasi paling berpengaruh.
Penelitian diharapkan dapat membawa hasil yaitu teridentifikasinya waste ataupun non value-added activites pada proyek, beserta solusi (waste response dan waste impact cost) yang perlu dilakukan oleh pihak kontrakor jika waste tersebut terjadi pada kondisi aktual lapangan. Selain itu diharapkan juga mampu merancang hasil yaitu risk response untuk menentukan contingency plan pada seluruh risiko yang teridentifikasi. Hal ini akan melahirkan perilaku preventif dan penanggulangan pada pemborosan di lingkup proyek konstruksi. Dengan mengaplikasikan pendektan metode, proyek memiliki potensi lebih untuk menghindari pembengkakan biaya, keterlambatan kerja, hingga kegagalan proyek.
Kata kunci — Waste, Lean Project Management, Evaluation Matrix, Failure Mode and Effect Analysis