Pabrik Gula Redjosari merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan gula. Salah satu produk yang dihasilkan adalah Gula Pasir. Pada divisi pengolahan (produksi) terdapat beberapa proses, yaitu perencanan bahan baku, perencanaan produksi, proses produksi, dan perencanaan distribusi. Berdasarkan data dari pabrik gula Redjosari, tingkat presentase produktivitas gula kristal putih mengalami penurunan dan masih dibawah dari targe produksi yang telah ditentukan pabrik Redjosari yaitu sebesar 7% pada tahun 2013, 2016, 2020 dan 2021. Untuk tingkat presentase efisiensi pabrik pada tahun 2020 dan 2021 mengalami penurunan yang drastis. Dalam hal ini Pabrik Gula Redjosari, belum memiliki tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok perusahaan sehingga konsep supply chain belum dilakukan secara optimal.
Supply Chain Operation Reference (SCOR) digunakan untuk mengukur performansi dari suatu perusahaan. Dalam penerapannya diperlukan tools untuk mengidentifikasi Key Performance Indicator (KPI). kemudian dikombinasikan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pengambilan keputusan dan menentukan prioritas indikator-indikator yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang. Selanjutnya merupakan perancangan sistem monitoring yang digunakan untuk memastikan seluruh proses sesuai dengan yang diharapkan atau direncanakan.
Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan, diperoleh 11 KPI prespektif BSC pengukuran kinerja rantai pasok pada aktivitas produksi Pabrik Gula. Sistem pengukuran kinerja yang dirancang pada penelitian ini berupa dashboard monitoring system berbasis aplikasi Microsoft Excel. Hasil analisis korelasi antara Sistem Monitoring dengan Efektivitas Proses Produksi didapati hasil bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan kuat.