PT. XYZ merupakan sebuah BUMN yang bergerak di bidang informasi, komunikasi, teknologi dan telekomunikasi yang belum optimal dalam proses monitoring & controlling proyek secara real time yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara waktu perencanaan dengan waktu aktual. Demi menghindari permasalahan tersebut pada proyek ticketing system development PT L yang saat ini sedang dikerjakan oleh PT. XYZ, maka perlu adanya perbaikan pada proses monitoring & controlling proyek yang dilakukan dengan cara perancangan dashboard monitoring & controlling untuk menganalisa performansi kinerja proyek dengan metode Plan Driven atau yang lebih dikenal dengan nama Waterfall. Metode Waterfall merupakan sebuah metode dalam perancangan sistem informasi dari System Development Life Cycle (SDLC) yang sering digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak atau sistem informasi melalui pendekatan secara sistematis dan berurutan yang digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja proyek dengan menggunakan aspek waktu dan aspek biaya. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah Project Charter, Work Breakdown Structure (WBS), WBS Dictionary, Activity List, Struktur Organisasi Tim proyek, Project Scope Statement, Project Schedule Plan, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hasil analisis perhitungan menggunakan metode Earned Value Management (EVM) pada dashboard monitoring & controlling terhadap proses monitoring & controlling proyek didapatkan bahwa dashboard tersebut dapat membantu Project Manager dalam melakukan proses monitoring & controlling proyek secara real time. sehingga jika terdapat ketidaksesuaian antara kondisi aktual dengan perencanaan, maka dapat langsung melakukan evaluasi perbaikan. Hasil analisa indeks performansi menunjukkan bahwa performansi kinerja proyek pada proyek ticketing system development PT L masih kurang baik, dimana pada minggu ke-13 nilai CPI dan SPI proyek adalah 0.97 dan 0.86. Kedua nilai tersebut dapat diartikan bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada perencanaan dan waktu pelaksanaan lebih lama daripada perencanaan. Hasil perhitungan estimasi biaya untuk penyelesaian proyek (ETC) ialah sebesar Rp 65,825,038.00 dengan estimasi waktu penyelesaian selama 15 minggu yang menunjukkan bahwa terdapat penambahan waktu penyelesaian selama 2 minggu. Adanya keterlambatan ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu perencanaan proyek yang kurang terperinci, penunjukkan PM yang terlambat dan pergantian PIC dan stakeholder sehingga mempersulit proses birokrasi.
Kata kunci — Monitoring & Controlling Proyek, Waterfall, CPI, SPI, Performansi Kinerja, Dashboard