PT Dirgantara Indonesia merupakan perushaan yang menghasilkan produk kedirgantaraan. Dalam proses produksi Wing NC212, PT Dirgantara Indonesia masih memiliki kendala berupa waste defect. Waste defect merupakan keadaan dimana produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sehingga mengakibatkan produk tersebut mengalami keterlambatan karena terdapat proses rework atau perbaikan. PT Dirgantara Indonesia mengklasifikan penyebab defect yang muncul adalah N508 (Workmanship), N450 (Need CAU Investigation), N901 (Part Reject as a Result of Tool) dan N903 (Design). Pada penelitian tugas akhir ini metode yang digunakan untuk meminimasi waste defect tersebut adalah merode lean manufacturing. Penelitian dimulai dengan melakukan observasi untuk memperoleh data yang mendukung dalam pembuatan Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM). Berdasarkan current state mapping Total Inventory Time selama aktivitas pembuatan sayap pesawat NC212 adalah sebesar 20.570,134 jam dan Total cycle timenya adalah 13.537,627 jam. Ditemukan juga jumlah defect sebanyak 12 jenis. Setelah itu dilakukan penyeleksian defect dominan menggunakan diagram pareto dan pencarian akar masalah penyebab terjadinya defect menggunakan 5 whys. Setelah membuat rancangan usulan perbaikan, berdasarkan future state mapping didapatkan perubahan Total Inventory Time menjadi 16.246,396 jam dan Total cycle timenya berubah menjadi 12.793,627 jam.