Terdapat tantangan dan kekurangan yang akan dihadapi dalam implementasi metode Scrum. Salah satu permasalahan ada dalam Code Quality karena tim hanya memiliki waktu yang singkat dalam setiap sprint. Hal ini menyebabkan tim tidak bisa melakukan code review secara menyeluruh, mengakibatkan tim harus menambah beban dan tekanan kerja mereka. Code review diperlukan untuk mengidentifikasi kecacatan dalam kode yang ditulis sebelum masuk kedalam inti proyek. Tetapi sifat rumit, memakan waktu dan tenaga dalam code review menyebabkan penghambatan dalam mengadopsi praktik code review dengan benar. Untuk mempermudah dan mempercepat code review, peneliti akan mencoba untuk mengimplementasikan Continuous Code Quality (CCQ) dengan proses Scrum dengan melakukan eksperimen secara empiris. Dengan meneliti bagaimana efek dalam kecepatan proses dan mengetahui sudut pandang dari tim pengembang. Berdasarkan eksperimen yang dilakukan, sistem automasi CCQ membantu tim pengembang dalam mempercepat proses code review dan menjaga code quality tetap bagus. pengaruh terbesar dalam kecepatan proses tetap berpaku dalam kompleksitas sistem yang dibangun dalam sprint yang berjalan. Walau dengan adanya sistem automasi code review, masih diperlukan pengecekan manual untuk memastikan tidak ada kesalahan yang tidak bisa dideteksi oleh sistem automasi.