Rotan adalah komoditas hasil sumber daya alam hutan non-kayu yang banyak tumbuh pada daerah hutan hujan tropis. Rotan sintetis hadir untuk menyaingi rotan alami dengan memiliki keunggulan seperti variasi warna yang banyak, memiliki sifat lentur sehingga memudahkan pengrajin, tahan terhadap paparan matahari maupun hujan, lebih ramah lingkungan karena rotan sintetis tidak mengharuskan menebang pohon, perawatan yang mudah dan harga mampu berada di bawah harga rotan alami. Penulis melakukan penelitian pada PT Inspiro Maha Karya yaitu perusahaan rotan sintetis yang berada di Kabupaten Cirebon. Pada proses produksi rotan sintetis di perusahaan tersebut, terdapat proses coloring yaitu pencampuran bahan baku dengan warna yang akan ditentukan. Selanjutnya terdapat proses pembuatan rotan sintetis dengan melelehkan bahan dengan dengan menggunakan mesin extruder untuk menjadikan sebuah batangan rotan sintetis dan melalui quality control untuk siap dipasarkan. Pada mesin extruder yang digunakan oleh perusahaan, terdapat cetakan mesin yang harus dilakukan perawatan seperti pembersihan cetakan tersebut dari tumpukan biji plastik yang menempel dengan cara memanaskan cetakan tersebut lalu membersihkannya. Pada saat penulis melakukan observasi, operator menceritakan bahwa pernah mengalami luka bakar disebabkan pada saat proses menyalakan korek api yang dilakukan oleh tangan langsung yang didekatkan dengan tembakan gas dan menyemburkan gas tersebut langsung ke tangan operator sehingga menyebabkan tangan operator mengalami luka bakar. Maka dari itu dilakukan perancangan alat bantu pemantik api untuk menghindari kecelakaan kerja luka bakar pada operator menggunakan metode design thinking karena penulis ingin mencari permasalahan tidak hanya pada satu faktor untuk dapat mencari ide seluas mungkin.