Seiring dengan adanya disrupsi teknologi terkini, perubahan perilaku pemangku kepentingan menuju digital, juga adanya pandemi Covid-19 telah mengarahkan berbagai organisasi untuk melakukan akselerasi transformasi digital (TD). Namun, banyak terjadi kegagalan TD yang diduga disebabkan oleh tata kelola yang kurang baik. Berbagai penelitian sebelumnya telah menunjukkan pentingnya peranan tata kelola TI (TKTI) dalam mengoptimalkan sumber daya dan risiko terkait TI serta merealisasikan manfaat investasinya, tapi diduga belum tentu efektif untuk mengawal TD. Penelitian terkini telah berhasil mengidentifikasi pengaruh hibrida TKTI tradisional dan agile/adaptif terhadap kesuksesan TD, namun terbatas pada sektor swasta, terutama industri perbankan dan asuransi, serta belum menelusuri pengaruhnya terhadap kinerja organisasi (KO). Oleh karena itu, pengujian model pengaruh TKTI terhadap transformasi digital dan kinerja organisasi pada sektor publik ini dilakukan. Penelitian ini mengambil studi kasus pada kementerian A, yang telah banyak mendapatkan banyak penghargaan kesuksesan TD, dengan harapan dapat mengidentifikasi praktik terbaik untuk TKTI dan DT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme TKTI hibrida terhadap TD dan TD terhadap KO pada empat perspektif balanced scorecard (BSC). Metode survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online berbasis skala Likert dengan jumlah responden 50. Analisis data menggunakan metode Structural Equation Modeling didukung aplikasi SmartPLS 3.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme TKTI tradisional dan agile/adaptif keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap TD, serta TD berpengaruh positif dan signifikan terhadap KO. Penelitian ini berkontribusi terhadap basis pengetahuan penelitian lanjutan juga menjadi referensi untuk implementasi mekanisme TKTI hibrida untuk mengawal kesuksesan TD dan KO pada organisasi di sektor publik
Kata kunci— Tata kelola TI, transformasi digital, kinerja organisasi, Structural Equation Modeling, SmartPLS