PT Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki proses bisnis utama untuk menyediakan, mengurus, serta mengatur jasa kereta api di Indonesia. SAP merupakan salah satu software yang digunakan untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Implementasi SAP sudah dilakukan semenjak tahun 2012 hingga sekarang. Dalam penerapan suatu sistem, dapat dinilai keberhasilan atau kegagalannya pada aspek non-teknis, yaitu user dapat menerima serta mengoperasikan SAP dengan baik. Sehingga, penelitian ini akan melakukan analisis penerimaan implementasi SAP yaitu bagaimana sikap user dalam menerima penggunaan SAP pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan menggunakan model theory of planned behavior (TPB). Variabel yang digunakan yaitu attitude, subjective norm, perceived behavioral control, behavioral intention, dan behavior. Pada penelitian ini, behavioral intention (niat) dan behavior (perilaku) menjelaskan bagaimana seseorang dalam menggunakan SAP. Sedangkan attitude, subjective norm, percieved behavioral control mempengaruhi niat seseorang dalam menggunakan SAP dan behavior dipengaruhi oleh behavioral intention. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 20 user SAP di PT Kereta Api Indonesia (Persero). Pengolahan data menggunakan software smartPLS 3.3.9 dengan pendekatan partial least square (PLS). Uji hipotesis dilakukan dengan tingkat signifikansi 0,05 dan hasil yang diperoleh yaitu attitude (sikap) berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention (niat), behavioral intention berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavior, subjective norm dan perceived behavioral control berpengaruh negative pada behavioral intention dalam menggunakan SAP.