Layangan yang tersangkut pada jaringan listrik sering menjadi penyebab pemadaman listrik terkhusus di Kalimantan Barat. Terhitung sebanyak 426 peristiwa pemadaman listrik yang dipicu oleh kawat layangan pada tahun 2018, 219 kasus pada tahun 2019 dan 297 kasus pada tahun 2020. Penanganan PLN dalam menemukan lokasi layangan yang tersangkut pada jaringan listrik masih belum cukup efisien dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Mengetahui area layangan yang tersangkut dengan cepat dan tepat menggunakan drone yang dapat mendeteksi layangan akan mempercepat waktu penanganan. Gambar yang ditangkap oleh kamera akan diproses menggunakan metode deteksi objek YOLO untuk mendeteksi layangan. Saat layangan terdeteksi, sistem akan langsung menyimpan posisi drone (garis lintang dan bujur) dan ketinggian ke dalam database.
Hasil dari tugas akhir ini adalah drone yang dapat mendeteksi layangan dengan jarak antara drone dan layangan adalah 10 meter dan 12 meter pada kecepatan 150 cm/s, 350 cm/s dan 500 cm/s. Akurasi pendeteksian layangan yang paling baik adalah 88,33 % saat drone terbang dengan kecepatan 150 cm/s dengan jarak antara drone dengan layangan 10 meter.