Salah satu teknologi dalam bisnis perbankan yakni mobile banking. Mobile banking memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan melalui perangkat mobile mereka. Mobile banking merupakan layanan yang memungkinkan nasabah bank melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau smartphone. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi adopsi m-banking nasabah di Banten serta melihat pengaruh dari variabel culture sebagai moderator yang bukan termasuk dalam model UTAUT dalam mendorong minat penggunaan m-banking. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Pengumpulan data pada nasabah dari bank Mandiri, BRI, BCA dan BNI yang menggunakan mobile banking di Provinsi Banten dengan jumlah responden 185. Penelitian ini menggunakan metode non-probability sampling dengan tipe convecience sampling. untuk pengujian hipotesis dengan tahapan PLS-SEM (Partial Least Squares Structural Equation Modelling). serta menggunakan skala ordinal dengan 37 pertanyaan kuesioner, dan diolah menggunakan aplikasi WarpPLS 6.0. Hasil pada penelitian ini, variabel performance expectancy tidak mempengaruhi behavioral intention dalam pengadopsian mobile banking. Variabel effort expectancy tidak mempengaruhi behavioral intention dalam pengadopsian mobile banking. Sedangkan variabel social influence mempengaruhi behavioral intention dalam pengadopsian mobile banking. Variabel behavioral intention mempengaruhi usage behavioral dalam pengadopsian mobile banking. Masculinity/feminity sebagai moderator tidak mempengaruhi performance expectancy dan behavioral intention. Uncertainty avoidance sebagai moderator tidak mempengaruhi effort expectancy dan behavioral intention. Individualism/collectivitism dan long term orientation sebagai moderator tidak mempengaruhi social influence dan behavioral intention.