PT XYZ merupakan perusahaan jasa dan produksi pada bidang telekomunikasi dan teknologi informasi (IT). Pada akhir tahun 2021, PT XYZ melakukan sebuah proyek kerja sama yakni proyek refurbished dan repair pada perangkat Network Terminal Equipment (NTE). Selama melaksanakan proyek pada termin sebelumnya, PT XYZ sering mengalami keterlambatan penyelesaian proyek ataupun jumlah perangkat yang ditetntukan pada kontrak tidak tercapai. Salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan adalah tim proyek tidak menggunakan dokumen acuan pelaksanaan proyek. Agar keterlambatan tidak terjadi pada termin selanjutnya, maka dibutuhkan adanya dokumen perencanaan proyek atau master plan pada aspek scope, time, dan risk.
Perancangan master plan untuk aspek scope, schedule, dan risk ini menggunakan beberapa metode penelitian. Pada aspek scope, metode yang akan digunakan adalah Decomposition. Teknik ini akan membagi pekerjaan proyek ke dalam bagian – bagian yang lebih kecil (Work Packages). Pada aspek schedule, metode yang digunakan adalah Critical Path Method (CPM). Metode ini digunakan untuk mengetahui lintasan terpanjang dalam aktivitas pengerjaan proyek beserta durasi yang diperlukan. Pada aspek risk, metode yang digunakan adalah Qualitative Risk Analysis. Metode ini digunakan untuk mengetahui kategori risiko berdasarkan nilai peluang dan dampak pada setiap risiko proyek. Pada aspek risk, dilakukan analisis sensitivitas menggunakan diagram tornado untuk mengetahui risiko yang memiliki dampak biaya tertinggi pada proyek dan melakukan perhitungan pada contingency reserves
Berdasarkan proses perancangan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yakni pada aspek scope terdapat dokumen project scope statement mencakup informasi umum mengenai pelaksanaan proyek, selanjutnya terdapat dokumen Work Breakdown Structure (WBS) dan WBS Dictionary mencakup informasi mengenai hierarki pada setiap pekerjaan dan deskripsi pekerjaan proyek. Pada aspek schedule, diperoleh hasil lintasan kritis sebanyak 11 aktivitas kritis dari 16 aktivitas utama dengan durasi terlama yakni 84 hari. Hasil perhitungan lintasan kritis tersebut disusun menjadi dokumen penjadwalan, yang terdiri dari project network diagram, gantt chart, dan milestones list. Pada aspek risk, diperoleh hasil yakni terdapat 90 risiko yang teridentifikasi terdiri atas 82 risiko negatif dan 8 risiko positif. Hasil identifikasi tersebut kemudian diberikan penilaian berdasarkan probability dan impact pada aspek quality, cost, scope, schedule, safety and security, dan proximity. Setelah proses penilaian tersebut, kemudian dipetakan ke dalam probability and impact matrix (PIM). Berdasarkan hasil PIM, didapatkan informasi yakni terdapat 56 risiko dengan kategori watchlist risk dan 34 risiko dengan kategori urgent risk. Risiko yang termasuk ke dalam kategori watchlist risk akan disiapkan plan risk response berisi informasi mitigasi dan contingency reserves pada setiap risiko. Pada rancangan risk, dilakukan perancangan diagram tornado untuk mengetahui analisis sensitivitas berdasarkan biaya pengerjaan proyek.