PT XYZ merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa dan barang peralatan telekomunikasi dan teknologi informasi. Salah satu proyek yang sedang dijalankan oleh PT XYZ saat ini merupakan kerjasama dengan PT. MNO yaitu proyek refurbished pada perangkat Network Terminal Equipment (NTE). Pada pelaksanaan proyek, ditemukannya beberapa permasalahan yang mengakibatkan proyek tersebut mengalami keterlambatan. Salah satu faktor yang menyebabkan keterlambatan pada pelaksanaan proyek adalah kurangnya proses monitoring dan controlling serta kurangnya informasi progres proyek secara real time. Untuk menghindari permasalahan pada keterlambatan tersebut, maka perlu adanya perbaikan pada proses monitoring dan controlling proyek dengan merancang dashboard monitoring dan controlling berbasis google studio untuk mengukur performansi kinerja proyek. Perancangan dashboard monitoring dan controlling dilakukan dengan menggunakan metode User Centered Design. Metode user centered design dapat membantu perancangan dashboard monitoring dan controlling dengan berdasarkan kebutuhan user. Adapun metode yang digunakan untuk mengukur performansi kinerja proyek yaitu metode Earned Value Management (EVM). Metode earned value management dapat mengukur performansi kinerja proyek dengan menggunakan aspek waktu dan aspek biaya. Perancangan dashboard monitoring dan controlling untuk mengukur performansi kinerja proyek ini membutuhkan beberapa data yakni Project Charter, Work Breakdown Structure (WBS), WBS Dictionary, Project Schedule Plan, Rancangan Anggaran Biaya (RAB), Biaya Aktual serta Struktur Organisasi Proyek. Berdasarkan proses perancangan dashboard yang telah dilakukan, diperoleh hasil yaitu terdapat tiga halaman pada dashboard google studio yang terdiri dari halaman report project, halaman data upate dan halaman progress project. Sedangkan hasil pengukuran performansi kinerja proyek yang dilakukan pada dashboard monitoring dan controlling, diperoleh hasil yaitu pada minggu ke-13 didapatkan nilai SPI sebesar 0,9221 dan nilai CPI sebesar 0,9305 hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan proyek terlambat dan biaya yang dikeluarkan lebih besar dari perencanaan anggaran. Kemudian hasil perhitungan estimasi biaya dan waktu penyelesaian proyek refurbished pada minggu ke-13 diperoleh nilai EAC sebesar Rp 29.028.297.716, nilai ETC sebesar Rp 12.257.179.401 dan time estimate penyelesaian proyek diperoleh selama 20 minggu dimana hal ini menunjukkan bahwa terdapat penambahan waktu penyelesaian proyek selama 2 minggu. Hasil rancangan ini dapat memudahkan dan membantu perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan proyek pada proses monitoring dan controlling.