Kabupaten Rembang memiliki potensi wisata seperti wisata budaya, alam, dan buatan tetapi pada tahun 2020 terjadi penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung pada destinasi wisata di Kabupaten Rembang. Wisata alam merupakan wisata yang memiliki pilihan destinasi paling banyak dibandingkan wisata budaya dan buatan pada Kabupaten Rembang. Pantai Pasir Putih Wates merupakan salah satu destinasi wisata alam yang paling banyak dikunjungi dan memiliki pendapatan yang paling banyak dibandingkan wisata alam lainnya. Namun terdapat beberapa potensi daya tarik wisata alam termasuk Pantai Pasir Putih Wates belum dilakukan pengembangan secara maksimal dengan tidak adanya standar penilaian pada tempat wisata sehingga bisa mengakibatkan kurangnya minat wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata. Untuk melakukan pengembangan potensi wisata alam pada Kabupaten Rembang diperlukan sebuah perancangan alat ukur potensi wisata khususnya wisata alam agar Kabupaten Rembang bisa mengembangkan wisata alam di daerah atau tempat yang berpotensi dikembangkan. Indikator didasari dari komponen daya tarik wisata dengan begitu penentuan potensi wisata bisa sesuai dengan perancangan indikator yang dibuat dan pengelolaan wisata pun bisa dilakukan secara maksimal. Perancangan indikator dan alat ukur akan menggunakan metode SECI yaitu singkatan dari Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization. Selain merancang indikator akan dilakukan penentuan pembobotan menggunakan metode Analytical hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot masing-masing parameter dan indikator. Hasil dari penelitian adalah berupa dua puluh satu indikator dari delapan parameter beserta alat ukur, dan bobot masing-masing parameter dan indikator. Hasil perancangan indikator dan alat ukur bermanfaat untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Rembang dalam menentukan potensi wisata.