Menjadi Industri produksi pesawat terbang terbesar se-Asia Tenggara, PT. Dirgantara Indonesia memiliki komitmen menghasilkan produk pesawat terbang secara komersil yang memiliki daya saing secara internasional. Dalam proses pembuatan serta inovasi secara berkelanjutan agar memiliki daya saing di industri pesawat terbang ini, maka dari Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia memiliki peranan penting dalam mewujudkan komitmen tersebut melalui peningkatan pengetahuan dan pengalaman para karyawannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh karyawan sehingga pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kapabilitas perusahaan.
Teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 50 responden dan wawancara dengan manajer. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, metode Importance Perfomance Analysis dan K-Gap, dengan bantuan pengolahan data menggunakan software SPSS ver. 22.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kesenjangan pengetahuan di setiap indikator, dimana tingkat kepentingan paling tinggi pada indikator lingkup pengetahuan Knowledge sharing dan tingkat kepentingan paling rendah pada indikator lingkup pengetahuan proaktif. Tingkat penguasaan pengetahuan tertinggi pada indikator mengimplementasikan pengetahuan/ pengalaman baru dari luar perusahaan dan tingkat penguasaan terendah pada indikator pengimplementasian literatur panduan dalam knowledge managemet. Tingkat gap tertinggi terdapat pada indikator lingkup pengetahuan Community of Practices, sedangkan tingkat gap terendah terdapat pada indikator lingkup Pengetahuan pendapat pribadi secara objektif. Berdasarkan hasil penelitian maka perusahaan perlu memperkuat budaya Knowledge Sharing untuk mengurangi gap pengetahuan.
Kata kunci: Knowledge Mangement, Gap Knowledge, Importance Perfomance Analysis