Pada era modern ini teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang, salah satunya adalah virtualisasi server. Server merupakan layanan pada client pada sebuah jaringan. Untuk membuat satu server membutuhkan penyimpanan yang memiliki kapasitas besar sehingga biaya yang dibutuhkan untuk membuat server tergolong mahal, salah satu solusi untuk meminimalisir biaya adalah membuat server virtual namun dibutuhkan aplikasi yang disebut dengan hypervisor/Virtual Machine. Load Balancing adalah kondisi dimana saat server atau aplikasi menerima traffic dari luar maka Load Balancer akan membagikan traffic tersebut ke beberapa server yang sudah tersedia dengan optimal.
Berdasarkan hal di atas, maka peneliti akan melakukan “Analisis Performansi Load Balancer Menggunakan Zevenet Load Balancer Dan HAproxy pada Tiga Web Server”. Peneliti akan mengembangkan dari jurnal sebelumnya, pada jurnal sebelumnya menggunakan dua buah server, peneliti akan menggunakan tiga buah server untuk melakukan analisa dan performansi antara Zevenet dan HAproxy menggunakan algoritma Round Robin dan Least Connection pada hypervisor/Virtual Machine.
Pada pengujian menggunakan algoritma Round Robin pada 5 parameter, HAproxy dan Zevenet mendapatkan selisih nilai rata rata sebesar 10% CPU usage, 40 M Memory usage, 8,362 ms Time per request, 267,28 kb Transfer rate dan 9,239 s Time taken for test. untuk pengujian pada algoritma Least Connection selisih nilai rata rata yang didapat HAproxy dan zevenet adalah 16% CPU usage, 45 M Memory usage, 6,600 ms Time per request, 238,47 kb Transfer rate dan 6,713 s Time taken for test. Artinya HAproxy baik digunakan pada trafik yang tinggi dan untuk Zevenet baik digunakan pada trafik yang rendah. Untuk pengujian Web Server tanpa Load Balancing dan menggunakan Load Balancing mendapatkan total nilai selisih 23% CPU usage, 80 M Memory usage, 3,082 ms Time per request, 8,39 kb Transfer rate dan 5,087 s Time taken for test.