1. Untuk dapat bersaing dalam kondisi yang kompetitif, maka pemeliharaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien menjadi hal yang krusial bagi perusahaan dan lembaga pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan kata lain, dalam menghadapi lingkungan bisnis tersebut, sumber daya yang manusia yang dibutuhkan perusahaan ialah mereka yang memiliki kinerja baik sehingga dapat menunjang proses bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui variabel intervening pada Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probability sampling dengan jenis simple random sampling, dengan perolehan responden sebanyak 142 karyawan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik PLS-SEM menggunakan alat analisis SmartPLS 3.9.9. Hasil analisis menunjukkan variabel budaya organisasi memiliki P-Value 0,000 dan T-Statics sebesar 5,043 terhadap variabel kinerja karyawan, variabel budaya organisasi memiliki nilai P-Value 0,000 dan T-Statics sebesar 10,314 terhadap variabel knowledge sharing, variabel knowledge sharing memiliki P-Value 0,000 dan T-Statics 5,324 terhadap kinerja karyawan, dan variabel budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui knowledge sharing memiliki P-Values 0,000 dan T-Statics sebesar 4,330. Yang mana dapat dinyatakan bahwa seluruh hipotesis pada penelitian ini mempunyai hubungan positif dan signifikan pada Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung.
2. Pengetahuan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder dari sebuah perusahaan, akan membuat perusahaan itu menjadi semakin maju. Tetapi, perusahaan yang memiliki banyak pengetahuan berkualitas belum tentu mampu menghasilkan barang atau jasa yang sama kualitasnya. Perbedaan output tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kinerja karyawan yang dimiliki perusahaan tersebut. Untuk mewujudkan kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan perusahaan, dibutuhkan adanya suatu budaya yang dapat mempermudah kegiatan knowledge sharing di perusahaan tersebut. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Knowledge Sharing terhadap Kinerja Karyawan melalui Budaya Organisasi sebagai variabel intervening pada Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode probability sampling dengan jenis simple random sampling, dengan perolehan responden sebanyak 142 karyawan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik PLS-SEM menggunakan alat analisis SmartPLS 3.9.9. Hasil analisis menunjukkan variabel knowledge sharing memiliki P-Value 0,000 dan T-Statics sebesar 5,194 terhadap variabel kinerja karyawan, variabel knowledge sharing memiliki nilai P-Value 0,000 dan T-Statics sebesar 10,137 terhadap variabel budaya organisasi, variabel budaya organisasi memiliki P-Value 0,000 dan T-Statics 5,337 terhadap kinerja karyawan, dan variabel knowledge sharing terhadap kinerja karyawan melalui budaya organisasi memiliki P-Values 0,000 dan T-Statics sebesar 4,816. Yang mana dapat dinyatakan bahwa seluruh hipotesis pada penelitian ini mempunyai hubungan positif dan signifikan pada Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bandung.