Node metro ethernet Mangga Dua ke arah Kota-2 dimana link backbone di antara kedua node tersebut kurang terutilisasi kapasitasnya dari 96 core yang terpakai hanya 4 core. Metode yang dilakukan untuk optimalisasi link tersebut adalah pembuatan trunk di metro ethernet Kota-2 direct connect dengan perangkat access di Mangga Dua. Sebelum pembuatan trunk dari node Kota-2 ke perangkat access Mangga Dua terlebih dahulu melakukan dismantling pada perangkat metro ethernet Mangga Dua. Untuk membangun jaringan baru dari akses pelanggan node Mangga Dua ke Kota-2 diperlukan pengukuran link budget serta menganalisis redaman fiber optik yang terjadi pada fiber optik dapat digunakan sebagai penghubung perangkat access tersebut. Hasil dari penelitian perangkat DSLAM00 daya pengirim sebelum optimalisasi -3.64 dBm setelah optimalisasi -2.28 dBm, daya terima sebelum optimalisasi -5.72 dBm setelah optimalisasi -8.65 dBm, dan loss sebelum optimalisasi 2.39 dB setelah optimalisasi 6.37 dB. Perangkat DSLAM01 daya pengirim sebelum optimalisasi -3.96 dBm setelah optimalisasi -1.93 dBm, daya terima sebelum optimalisasi -6.35 dBm setelah optimalisasi -8.21 dBm, dan loss sebelum optimalisasi 2.44 dB setelah optimalisasi 6.28 dB. Perangkat DSLAM03 daya pengirim sebelum optimalisasi -3.77 dBm setelah optimalisasi -1.67 dBm, daya terima sebelum optimalisasi -6.21 dBm setelah optimalisasi -8.13 dBm, dan loss sebelum optimalisasi 2.08 dB setelah optimalisasi 6.46 dB. Rata-rata kualitas perangkat access setelah optimalisasi menunjukkan kualitas bandwidth dari 1 Gbps menjadi 10 Gbps. Standar Ptx yang digunakan 0.5 dbm s/d -8.2 dBm dan standar Prx yang digunakan 0.5 dBm s/d -14.4 dBm