Kebutuhan Serat Optik menggantikan keberadaan kabel tembaga, kestabilan koneksi dan kecepatan akses data sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia. Dengan adanya informasi Penghitungan loss pada kabel serat optik diharapkan mendapatkan peforma yang maksimal. Metode penelitian yang dilakukan dengan menentukan lokasi di daerah perumahan Tanjung Priok, Pengumpulan data, Penghitungan secara manual dengan metode power link budget, rise time budget, lalu di komparasi dengan standar KPI PT TELKOM AKSES, pembandingan hasil pengukuran alat OPM baru disimpulkan jaringan FTTH tersebut dalam kondisi layak atau tidak.Hasil dari perhitungan Power Link Budget sebesar -22,105 dBm s.d. -19,785 dBm, hasil pengukuran OPM sebesar -26,35 dBm s.d. -19,40 dBm, Rise time Budget sebesar 0,281ns, dan total redaman sistem sebesar 22,105 dB lalu dibandingkan dengan standar KPI PT TELKOM AKSES dengan standar maksimal yang telah diterapkan untuk daya yang diterima (sensitivitas penerima di ONT) yaitu sebesar -28 dBm, nilai rise time tidak melebihi 70% (masih di bawah 0,562700 ns) dan total loss sistem maksimal 28 dB. Walaupun saat keadaan rusak nilai Prx masih di bawah standar KPI, akan tetapi pelanggan tidak bisa mengakses layanan 3P maka dilakukan pengecekan oleh teknisi. Maka jaringan FTTH tersebut dikatakan layak karena semua indikator yang ada berada di bawah standar KPI PT TELKOM AKSES.