Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi, memicu masyarakat modem mendapatkan layanan yang praktis, mudah, dan efisien. Kebutuhan layanan pada masa kini tidak hanya suara, melainkan data dan video. Maka diperlukan jaringan handal yang mampu memberikan performansi yang baik. Sehingga PT. Telkom untuk wilayah Jakarta Utara merombak jaringan akses tembaga menjadi jaringan akses fiber optik sampai ke rumah-rumah yang di sebut Fiber to the home (FTTH). Dalam pelaksanaan FTTH tersebut, PT.Telkom indonesia menggunakan teknologi GPON untuk jaringan FTTH. Gigabit Passive Optical Network (GPON) adalah salah satu teknologi dari beberapa teknologi sistem komunikasi serat optik. GPON bermula dari passive optical network (PON) yang kemudian berevolusi dan berkembang hingga sampai tahap sekarang. Media transmisi yang digunakan pada teknologi GPON adalah serat optik jenis single fiber atau single mode. Serat optik single ini beroprasi dengan line rates 2,488 Gbps untuk arah downstream dan 1.244 Gbps untuk arah upstream, dibuat untuk memenuhi kebutuhan pengguna di masa sekarang dan waktu yang akan datang.Teknologi GPON menggunakan perangkat DWDM (Danse WaveLenght Division Multiplexing) yang mendukung Bandwith yang besar dibandingkan dengan standar PON yang beroprasi dalam modus single mode. Penelitian ini membahas tentang Arsitektur jaringan, pengukuran kinerja jaringan Fiber to the home (FTTH) untuk layanan wifi.id, Parameter-parameter Kinerja yang digunakan, (Loss splice (Ns), Loss conector (Ne),Loss splitter (isp)), dan menganalisa media tranmisi yang di gunakan untuk jaringan Fiber to the home (FTTH) dari penyelenggara sampai ke pelanggan, apakah Link Budget sudah sesuai dengan yang di standarkan PT.Telkom yaitu sebesar 28dB.