Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan layanan yang praktis, mudah, dan efisien meningkat. Kebutuhan pelanggan (user) yang meningkat akan layanan informasi dan komunikasi berupa internet (data), telepon (voice) dan television menyebabkan dibutuhkannya perangkat yang mendukung semua permintaan tersebut.Dalam perencanaan jaringan akses serat optik FTTH, semakin bertambahnya permintaan dari pelanggan maka desain dan jalur infrastruktur akan berubah juga. Dalam pelaksanaan FTTH tersebut PT. Telkom Indonesia merekomendasikan dan menggunakan teknologi GPON untuk jaringan FTTH. Gigabit Passive Optical Network (GPON) adalah salah satu teknologi dari beberapa teknologi sistem komunikasi serat optik. GPON bermula dari passive optical network (PON) yang kemudian berevolusi dan berkembang hingga tahap sekarang. Oleh karena itu, divisi akses PT.Telkom menyepakati adanya pembangunan jaringan akses FTTH yang memakai kabel serat optik sampai ke rumah-rumah pelanggan sebagai media transmisinya.
Dengan semakin banyaknya akan kebutuhan akan akses internet dan bertambahnya bermacam-macam jenis layanan multimedia, maka dibutuhkan teknologi jaringan akses yang mampu mengantarkan layanan tersebut dengan baik. Fiber To The Home (FTTH) adalah salah satu layanan Next Generation Network (NGN) yang dikembangkan untuk layanan Triple Play (data, voice, dan video) dalam satu infrastruktur. Untuk dapat mengantarkan layanan triple play ke setiap pelanggan, maka implementasi jaringan FTTH dilakukan dengan pembagian per cluster.Telkom National Operation Support System atau Tenoss adalah aplikasi Telkom untuk mengolah data jaringan hingga sampai ke pelanggan. Tenoss berperan penting dalam implementasi FTTH di STO Legok, karena untuk penginputan jalur dari teknologi FTTH pada perumahan Cluster Scarlet proses terminasinya dilakukan di dalam aplikasi tenoss. Karena teknologi jaringan FTTH bisa dikatakan siap untuk dipasarkan apabila semua komponen yang ada sudah diterminasi dan diinput dengan tenoss dan sudah dilakukan uji kelayakan pada setiap port yang ada di ODP, dan hasilnya pun sudah sesuai dengan standar dari PT.Telkom