Perpustakaan sebagai pemberi layanan kepada pemakai atau pengunjung memerlukan metode-metode pelayanan yang bersifat cepat, mudah dan efisien. Layanan perpustakaan yang masih bersifat manual menimbulkan berbagai kendala dalam pemberian layanan, misalnya : petugas perpustakaan dalam memberikan layanan sirkulasi harus mencatat data buku yang dipinjam ke kartu perpustakaan dan kartu kontrol perpustakaan sehingga layanan menjadi lambat karena memerlukan waktu yang cukup lama. Selain itu sulitnya pencarian data buku yang ada di perpustakaan karena mahasiswa yang ingin mencari buku harus mengecek ke tiap rak untuk memperoleh buku yang mereka inginkan. Data buku hanya diarsip dalam buku besar perpustakaan sehingga pemutakhiran data koleksi buku memerlukan waktu relatif lama dan kurang akurat. Uraian diatas memberikan gambaran bahwa sistem manual yang ada sekarang ini tidak memberikan akses yang optimal terhadap pemberian layanan kepada pengunjung.Mengingat perpustakaan di Akademi Telkom Jakarta masih menggunakan sistem manual maka sistem perpustakaan ini akan menjadikannya menjadi sistem perpustakaan yang terkomputerisasi dan otomatis. Otomasi perpustakaan adalah sebuah sistem informasi yang diterapkan dalam sistem pelayanan di perpustakaan sehingga beberapa pekerjaan dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan teknologi informasi tersebut. Beberapa fungsi yang dijalankan dalam otomasi perpustakaan adalah pencarian buku di database katalog, peminjaman, pengembalian, pemesanan, pembuatan laporan, dan sebagainya. Fungsi-fungsi ini pada dasarnya adalah fungsi perpustakaan untuk melayani anggotanya. Dengan demikian otomasi perpustakaan ditujukan untuk membatu pelaksanaan pekerjaan pustakawan sehari-hari.