Sekarang ini di perusahaan-perusahaan besar, pengaturan hak akses terhadap sumber-sumber informasi menjadi hal yang sangat penting. Pengaturan hak akses yang selektif berdasarkan authorisasi keamanan dari level user yang diberikan dapat menjamin kerahasiaan data. Penyimpanan data harus menjamin bahwa data yang ada tidak dapat dibuka oleh orang lain yang tidak berkepentingan, hal ini sangat penting ketika data dikonsolidasikan ke dalam suatu penyimpanan data yang besar. Hak akses dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan dua system operasi, yaitu Windows Server 2008 dengan Mikrotik. Pada dasarnya perbedaan hak akses tersebut dapat diatur dalam Group Policy Object (GPO) dan user yang dapat mengaksesnya harus terdaftar dalam Active Directory terlebih dahulu, hal ini bertujuan agar user-user tersebut dapat di bedakan dan di deskripsikan dengan baik. Hal ini dapat menghasilkan hak akses atas sistem operasi pada komputer client yang digunakan oleh user yang tentunya berbeda antara user satu dengan user yang lain. Saat Proxy pada Mikrotik di integrasikan pada sistem Windows Server 2008, kebijakan user dapat di lakukan pada akses terhadap internet. Proxy dapat memblok situs network yang tidak diinginkan untuk diakses oleh user. Selain itu dalam Proxy juga dapat di setting schedule dalam mengakses internet, seperti pengaturan kebijakan terhadap akses internet yang tidak dapat memperoleh akses terhadap situs sosial contohnya facebook dan twitter selama user masih berada dalam jam kerja